Prosedur
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Pengelompokan makhluk
hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki
berbagai makhluk hidup tersebut. Jika ada beberapa jenis hewan dan tumbuhan
yang akan dikelompokkan, maka hewan yang memiliki persamaan ciri, dijadikan
satu kelompok. Misalnya domba dan sapi satu kelompok mamalia karena memiliki
persamaan ciri, yakni memiliki rambut pada kulitnya, dan hewan betinanya
memiliki kelenjar susu. Suatu kelompok akan terbentuk dari berbagai jenis hewan
yang memiliki persamaan ciri tubuh. Hewan yang memiliki ciri berbeda membentuk
kelompok lain. Langkah selanjutnya pemberian nama untuk setiap kelompok makhluk
hidup.
Berikut adalah
dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:
a. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan perbedaan yang dimilikinya
b. Klasifikasi makhluk hodup berdasarkan ciri
bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi)
c. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat,
ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Tata Nama Makhluk Hidup
Menurut para sainstis
khususnya biologis, nama memiliki arti yang penting. Nama sangat berfungsi
dalam hal penyampaian informasi, selain itu juga untuk memudahkan penelusuran
dalam hal lokasi ditemukannya makhluk hidup itu. Contoh: Bos javanicus menunjukkan
lokasi ditemukannya spesies tersebut. Nama (nama ilmiah) juga dapat menunjukkan
siapa penemu spesies tersebut dan juga karakteristik dari spesies yang
ditemukan. Contoh Solanum nigrum menunjukkan karakteristik dari spesies
tumbuhan tersebut yang memiliki buah berwarna hitam. Semua naskah ilmu
pengetahuan hingga abad ke-18 masih menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa
para ilmuwan, Pemberian namanyapun masih panjang-panjang (polinomial) contoh
“Sambucus caule arboreo ramose floribus umbellatis” yang artinya tumbuhan
Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang dengan bunga berbentuk
payung. Namun sejak Carolus Linnaeus (1707- 1778) memperkenalkan sistem
penulisan baru, polinomial diubah menjadi binomial dan hingga kini masih
dipergunakan. Prinsip utama binomial Carolus Linnaeus bagi tumbuhan maupun
hewan dan mikroorganisme lainnya adalah:
a. Menggunakan bahasa
Latin.
b. Menggunakan kategori.
c. Menggunakan dua kata.
Contoh Panthera pardus,
Zea mays, Amoeba proteus, Entamoeba coli dan lain-lain. Selain nama ilmiah yang
diberikan para ahli, juga dikenal nama daerah (nama biasa) yang berbeda sesuai
dengan nama dan bersifat setempat atau lokal (local name). Namun nama lokal
belum dapat dijadikan patokan. Oleh karena itu disusunlah nama ilmiah yang
diatur oleh ICBN (International Code of Botanical Nomenclature) untuk tumbuhan,
dan ICZN (International Code of Zoological Nomenclature) untuk hewan. Dalam
pengelompokan dan pemberian nama makhluk hidup didasarkan pada ciri-ciri yang
dimiliki, dan diterapkan sistem-sistem tertentu sehingga muncul istilah
sistematika. Sampai saat ini dikenal 3 (tiga) sistem klasifikasi yaitu:
a. Sistem alami; takson yang terbentuk merupakan
anggota-anggota yang sewajarnya diklasifikasikan dalam satu kelompok seperti
dikehendaki oleh alam, terutama berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
b. Sistem artifisial; pengelompokan berdasarkan tujuan praktis
misalnya tumbuhan obat-obatan.
c. Sistem filogenetis; pengelompokan berdasarkan
jauh dekatnya kekerabatan dan urutan perkembangan makhluk hidup menurut sejarah
filogenetiknya. Muncul setelah berkembangnya teori evolusi.
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan dalam
kelompok besar hingga kelompok kecil yang disebut takson. Kategori yang
digunakan Linnaeus pada waktu itu adalah: Kingdom (dunia), filum (untuk hewan)
atau divisi (untuk tumbuhan), Class (kelas), ordo (bangsa), famili (suku),
genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan ini didasarkan atas persamaan ciri
yang paling umum kemudian makin ke bawah persamaan ciri makin khusus serta
perbedaan ciri makin kecil.
1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Dalam mengklasifikasikan
tumbuhan, kriteria yang perlu diperhatikan adalah:
a. Uniseluler atau multiseluler.
b. Organ perkembangbiakannya.
c. Habitus tumbuhan waktu hidup, tegak, menjalar
atau merambat
d. Struktur jaringan pengangkutnya.
e. Tipe stelenya, protostele atau sifonostele.
f. Bentuk dan ukuran daun.
g. Cara berkembangbiak: seksual (generatif) atau
aseksual (vegetatif).
h. Biji, bunga, buah. Ada tidaknya biji dan bunga
dapat dipakai untuk menentukan keprimitifan suatu tumbuhan.
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan
memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan,
misalnya:
a. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora
atau dengan bunga.
b. Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup, apakah
tegak, menjalar atau merambat
c. Bentuk dan ukuran daun,
d. Cara berkembangbiak: seksual (generatif) atau
aseksual (vegetatif)
2. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan
hewan para ahli juga mengklasifikasikan dengan melihat kriteria berikut ini.
a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah
belum punya saluran pencernaan makanan. Sedang hewan tingkat tinggi mempunyai
lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
b. Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar
tubuh (eksoskleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).
c. Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau
tidak berkaki.
3. Kunci determinasi
Kunci yang dipergunakan
untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies.
Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk
hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi:
a. Kunci harus dikotomi.
b. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1
kuplet harus identik,
contoh:
• Tumbuhan berumah satu....
• Tumbuhan berumah dua ....
c. Kedua pilihan atau bagian dari kuplet harus
kontradiktif, sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.
d. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih
atau hal-hal yang besifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm,
daun besar atau kecil.
e. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.
f. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan
dimulai dengan kata yang sama.
g. Setiap kuplet diberi nomor.
h. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
0 komentar:
Posting Komentar